Score808

Kolom | Trump Membayangi Piala Dunia 2026

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-07-17 Kategori: news

## Bayangan Trump yang Kian Membesar di Piala Dunia 2026: Sepak Bola Terancam “Trumpifikasi”?

Piala Dunia 2026, yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, seharusnya menjadi perayaan persatuan global, pesta sepak bola yang menyatukan berbagai budaya.

Namun, bayangan politik, khususnya sosok Donald Trump, kini kian membesar dan mengancam merusak atmosfer euforia tersebut.

Para komentator olahraga mulai menyuarakan kekhawatiran tentang potensi “Trumpifikasi” sepak bola.

Istilah ini merujuk pada polarisasi politik, retorika nasionalis yang ekstrem, dan kebijakan imigrasi yang ketat, yang dikhawatirkan akan mencoreng citra ramah dan inklusif yang seharusnya dijunjung tinggi oleh Piala Dunia.

Ketakutan ini bukan tanpa dasar.

Kebijakan Trump selama masa kepemimpinannya, terutama larangan bepergian terhadap warga dari beberapa negara mayoritas Muslim, meninggalkan bekas luka yang dalam.

Hak-hak kelompok minoritas, termasuk komunitas LGBTQ, juga menjadi perhatian utama.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia kini waspada, menyoroti potensi diskriminasi dan perlakuan tidak adil terhadap para penggemar internasional yang ingin menikmati Piala Dunia 2026.

Pertanyaan besar yang muncul adalah: bagaimana kehadiran sosok yang kontroversial seperti Trump, dan potensi pengaruhnya terhadap kebijakan pemerintah, akan memengaruhi pengalaman para penggemar dari berbagai belahan dunia?

Apakah mereka akan merasa disambut dan aman, atau justru merasa dihakimi dan diasingkan?

Sebagai jurnalis olahraga, saya merasa prihatin.

Piala Dunia seharusnya menjadi platform untuk merayakan keberagaman dan persatuan.

Namun, jika politik ikut campur dan meracuni atmosfer, esensi dari turnamen ini akan hilang.

Bukan hanya pengalaman para penggemar yang terancam, tetapi juga citra sepak bola sebagai olahraga yang inklusif dan universal.

Tentu saja, masih ada waktu untuk memastikan bahwa Piala Dunia 2026 tetap menjadi perayaan sepak bola yang sesungguhnya.

Pemerintah, FIFA, dan semua pihak terkait harus bekerja sama untuk menjamin keamanan dan kenyamanan semua penggemar, tanpa memandang ras, agama, orientasi seksual, atau kebangsaan mereka.

Namun, kewaspadaan tetap diperlukan.

Kita harus terus mengawasi perkembangan politik dan kebijakan yang berpotensi memengaruhi Piala Dunia.

Kita harus berani menyuarakan kekhawatiran dan menuntut tindakan yang menjamin bahwa sepak bola tidak akan menjadi korban “Trumpifikasi”.

Piala Dunia 2026 adalah kesempatan emas untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko adalah negara yang ramah dan inklusif.

Jangan biarkan bayangan Trump merusak kesempatan ini.

Mari kita pastikan bahwa Piala Dunia 2026 menjadi perayaan sepak bola yang sesungguhnya, bukan panggung untuk politik dan diskriminasi.