## Damian Lillard: Celtics Mengintai Sang Bintang yang ‘Buyout’?

Kabar mengejutkan datang dari NBA.

Damian Lillard, sang point guard flamboyan yang baru saja merasakan pahitnya kegagalan di Milwaukee Bucks, dikabarkan berpotensi mengalami *buyout*.

Dan, sesuai laporan terbaru, Boston Celtics termasuk di antara tiga tim yang menaruh minat serius pada pemain dengan julukan “Dame Time” ini.

Menurut laporan yang beredar, Celtics melihat Lillard sebagai tambahan amunisi yang potensial untuk memperkuat lini belakang mereka.

Kehadiran Lillard tentu akan memberikan dimensi baru bagi serangan Celtics yang selama ini bertumpu pada Jayson Tatum dan Jaylen Brown.

Namun, apakah ini langkah yang tepat?

Secara statistik, talenta Lillard tak perlu diragukan lagi.

Rata-rata poin di atas 25 per pertandingan selama karirnya membuktikan bahwa ia adalah mesin pencetak angka yang handal.

Keahliannya dalam melakukan tembakan tiga angka dari jarak jauh serta kemampuan *clutch* yang dimilikinya akan menjadi aset berharga bagi tim manapun yang berhasil mendapatkannya.

Namun, performa Lillard di Milwaukee Bucks musim lalu menimbulkan tanda tanya besar.

Ia tampak kesulitan beradaptasi dengan sistem dan rekan setim barunya.

Chemistry dengan Giannis Antetokounmpo, yang digadang-gadang sebagai duet maut, tak berjalan sesuai harapan.

Akibatnya, performa Bucks jauh dari ekspektasi dan mereka tersingkir lebih awal di babak playoff.

Jika Celtics benar-benar serius mengejar Lillard, mereka harus mempertimbangkan beberapa faktor penting.

Pertama, bagaimana ia akan beradaptasi dengan peran barunya di tim yang sudah memiliki dua pemain bintang?

Apakah ia bersedia mengalah dan berbagi peran dengan Tatum dan Brown?

Kedua, bagaimana kondisi fisiknya?

Lillard telah melewati usia 30 tahun dan riwayat cederanya perlu menjadi perhatian.

Ketiga, dan mungkin yang terpenting, berapa harga yang harus dibayar Celtics jika Lillard benar-benar mendapatkan *buyout*?

Secara pribadi, saya melihat potensi keuntungan dan kerugian yang seimbang dalam akuisisi Lillard oleh Celtics.

Di satu sisi, kehadirannya bisa memberikan *boost* signifikan bagi ofensif tim dan membuat mereka semakin menakutkan di wilayah Timur.

Di sisi lain, ia juga berpotensi mengganggu chemistry tim dan menciptakan masalah baru jika tidak diatur dengan baik.

Keputusan untuk mengejar Lillard bukan hanya soal menambahkan talenta di atas kertas.

Ini adalah keputusan strategis yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang dinamika tim, kemampuan pemain, dan risiko yang mungkin timbul.

Celtics harus berhati-hati dan mempertimbangkan semua aspek sebelum mengambil langkah konkret.

Apakah Lillard akan menjadi kepingan terakhir yang membawa Celtics meraih gelar juara, atau justru menjadi batu sandungan?

Waktu yang akan menjawabnya.

Yang jelas, bursa pemain NBA musim ini semakin menarik untuk disaksikan.